Suatu hari saya tercengang lihat newsletter email tentang details ootd (outfit of the day) ala influencer yang saya tahu melalui instagram. Sebut saja namanya paola tambunan (yha emang namanya begitu bukan disamarkan).
What I thought first when I read the message was "WUIIIH GILE MAHAL AMAT". yha, itu baru paola tambunan, belum details ootd (outfit of the day) nya Nagita slavina.
Nah, untuk gajiku yang tak sampai demi membeli details ootd (outfit of theday) yang dimaksud, saya merasa tak sanggup untuk bergaya seperti itu.
But then I realize.
Doi bergaya segitu mahalnya dengan penghasilannya yang banyak mungkinlah tidak masalah. Dan sayapun telah tidak sengaja melakukan penilaian cepat yang tidak seharusnya.
Source : profil picture teman ditelegram (yang pasti juga screen shoot dari punya orang)
Kalau ada sumber yang lebih jelas, boleh kasih tau saya dikolom komentar ya.
Asal kita, sebagai followers haruslah pintar memilah mana yang "keinginan" mana yang "kebutuhan". Jangan sampai copycat semua dari atas sampai bawah apa yang dipakai oleh influencer kesayangan sampai ke merk-merk ternama tapi tak mampu membelinya secara cash.
Ngefans boleh, boros jangan. Sesuaikan dengan kemampuanmu *note to my self*.
Di jaman serba "fintech" ini, banyak sekali tawaran tawaran kredit merajalela. Cuma foto pakai ktp, siaplah dana pinjaman minimal 5 juta.
Kadang, untuk memenuhi gaya seperti influencer ini ada saja yang rela memakai jasa kredit tiap bulan demi terlihat "gaya". Saya tidak sedang mengkritisi paola tambunan btw, saya hanya sedang membuat reminder untuk saya sendiri bahwa sebanyak apapun tawaran kredit yang ada dari yang kartu kredit via bank maupun kredit via aplikasi, janganlah sekali sekali pakai kartu kredit untuk "Bergaya". Saya punya kartu kredit, in case kalau suatu saat butuh urgent saja jika uang tabungan tidak cukup.
Seperti kata orang orang,
biaya hidup memang murah, yang mahal adalah biaya gaya hidupnya.
Tapi tetep sih, jangan gampang menilai orang berlebihan karena kita mungkin tidak tau perjuangan menabung dan berhemat seperti apa yang telah dilaluinya.
Luv.
Dan ya, yang copycat merasa "terfasilitasi" dengan adanya fintech di jaman now yg "serba hedon".
ReplyDeleteJadi inget kata2 Will Smith yang bilang : Too many people, spend money they haven't earned to buy things they don't want, to impress people they don't like.
Hehe
Hahahaha komennya ngenakk banget
DeleteHehehe sepertinya penampilan (bagi sebagian orang) itu penting banget ya. Karena sering jalan yang gak mau bawa bawaan banyak, gw sering dikritik bajunya itu2 aja. Ya gimana lagi. Lebih seneng beli tiket pesawat atau jalan-jalan daripada belanja pakaian. Belanja baju juga sih, tapi jarang banget.
ReplyDeleteHahah kalau dikritik bajunya itu itu aja. kasi tau aja mas kalau didunia ini ada yg namanya mesin cuci, dan baju itu bisa dicuci lalu dipakai lagi heheheh :D
Deleteemang sih investasi tiap orang beda beda ya mas :D
Setuju sekali dengan tulisannya. Aku pun merasa 'tertampar' karena sering nge-judge orang lain seenak udelku. Padahal, dia begitu ya karena dia mampu.
ReplyDelete-Fajarwalker.com
Hahaha iyaaa
DeleteSebenernya semua orang pasti bakalan pernah nggak sengaja ngejudge orang kok hihi
Bnr bgt mbak, biaya hidup berbanding terbalik sama gaya hidup
ReplyDeleteHahaha semoga kita tidak begitu
DeletePernah ada cerita senior saya yang naik pesawat kelas ekonomi. Ternyata di pesawat tersebut ada kawan lamanya yang duduk dikelas bisnis. Senior saya nanya kok gak naik ekonomi saja, kan bisa kelebihannya bisa disumbangkan. Kawan lama senior saya menjawab, dia hanya ingin kenyamanan. Kalo sekedar sumbangan, dia punya puluhan yayasan yang mengelola kegiatan sosial. Jadi selisih tiket ekonomi dan bisnis tidak ada artinya buat dia jika sekedar untuk sumbangan kegiatan sosial.
ReplyDeleteEh maaf numpang coret2. Salam kenal mba
Hahaha iyaa itu mah preferensi masing2. Justru pertanyaan yang kok ga naik ekonomi aja, selisihnya bisa disumbangin itu yang menyakitkan.
DeletePadahal ya kita mana tau, mungkin dia sudah nyumbang dan bantu orang lain dalam bentuk lain yang kita tidak tau
Iya.. lelah kalo ngikutin gaya orang mulu. Jika kita terlalu sering mengikuti gaya maupun membandingkan diri dengan orang lain, yang rugi kita sendiri.
ReplyDeleteMembandingkan diri bisa jadi positif jika terinspirasi, dan akan menjadi negatif kalo berasa terintimidasi.
Betul. Yang rugi kita sendiri.
DeleteNaah positif kalau terinspirasi, negatif kalo jadi terintimidasi. Setuju mbaa
Kadang lebih baik kompetitif dengan diri sendiri, untuk melawan dari kemasalan dan kemageran hahahaa.
Nurutin keinginan yang OOTD teruptodate ngga akan ada habisnya mbak ya
ReplyDeleteKecuali dg pakaian apa adanya tapi bisa mix and match, jatuhnya stylenya lebih OOTD pasti jauh lebih baik.
Iyaa mix n match ini ternyata bisa dimaksimalkan lho ..
Delete