Hello its me..
Leligulali is back.
Buat yang pernah follow blog ini sejak jaman baheula pastilah nggak asing sama nama panggilanku yang itu.
"leligulali".
hmm..
I was just call my self like that because it sounds sweet, until I realized how weird it was.
But then, setelah masa alay terlewati (masa alay terdahsyatku adalah SMP), maka izinkanlah saya menulis lagi menggunakan nama panggilan itu dalam rangka ingin menghidupkan kembali "diary" diblog ini. Fyi, blog ini memang pernah hits saat dijaman nama panggilan saya "leligulali", dengan main contentnya adalah "curhat" dan "cerita sehari hari".
Berbagai macam curhatan ada disini, mulai yang pribadi sampe sangat pribadi (yha tapi udah dihapus hapus sih karena ada beberapa yang memalukan seperti tulisan tulisan ratapan masalalu).
Tulisan tulisan ratapan masa lalu yang paling keren menurutku cuma di blognya "Ara Tiara Rismala". Ratapan masalalu nya kak Ara itu berkelas gitu lah.
Sementara di blog ini, tulisan curhatnya asal. haha.
Tulisan tulisan ratapan masa lalu yang paling keren menurutku cuma di blognya "Ara Tiara Rismala". Ratapan masalalu nya kak Ara itu berkelas gitu lah.
Sementara di blog ini, tulisan curhatnya asal. haha.
Tulisan curhatan disini mulai dari jatuh cinta, patah hati, jatuh cinta lagi, patah hati lagi.
Berulang kali.
Dari nyanyi lagu hepi macam lagu kasmaran , lagu galau macam "Im officially missing you", nyanyi lagu Terima kasih kalian, Barisan para mantan, Dan semua yang pergi, Tanpa sempat aku miliki.
Berulang kali.
Dari nyanyi lagu hepi macam lagu kasmaran , lagu galau macam "Im officially missing you", nyanyi lagu Terima kasih kalian, Barisan para mantan, Dan semua yang pergi, Tanpa sempat aku miliki.
lalu sekarang nyanyi lagu hepi lagi karena dunia romansaku sudah Jelas tujuannya. (I wish)
Tapi jangan tanya perihal "kapan?"
Karena semua akan indah..
Pada..
hal..
Ah sudahlah.
Jadi itu tadi baru pembukaan aja lho.
Gimana?
Feel curhatnya udah dapet belum?
Kalau udah, berarti yaudah, leligulali yang ini nih masih sama.
Sama sama nggak bisa berhenti kalau udah terlanjur cerita.
LAH EMANG BIKIN CHANEL YOUTUBE LANGSUNG BISA KAYA?
SEMUA BUTUH PROSES KALI AH!
*Tentu saja jawaban itu hanya saya simpan dalam batin.
Pertanyaan itu dilontarkan banyak orang alias nggak hanya 1 - 2 orang saja.
Kenapa?Kenapa Ngeblog lel?
Inilah alasan saya kenapa tetep ngeblog.
Wow! Nomor 7 alasannya mencengangkan.
*judul clickbait parah maap.
Kebiasaan suka nulis ini dimulai dari sejak suka membaca. Ketika membaca sebuah cerpen, buku, novel, cerita rakyat atau apapun itu, saya selalu terkesima dengan cerita didalamnya, terkesima dengan pelajaran yang bisa dipetik, lalu bertanya-tanya "kok bisa nulis gini ya penulisnya?".
lalu muncul niat.. "coba nulis juga ah".
Bahkan ya, bahkan buku pelajaran aja saya suka banget bacanya (tapi itu berlaku selama SD doang).
Minat baca buku pelajaran ini mulai luntur sejak saya SMP, karena sejak saat itu baca buku pelajaran auto ngantuk. Minat baca saya beralih kepada minat menulis.
Tapi ya tetep sering baca novel teenlit sih. (Karena biasanya setiap kali saya rajin membaca, disitu juga kebiasaan rajin menulis akan muncul).
Menulis yang paling rajin saya lakukan saat itu adalah, nulis diary, nulis puisi, cerita pendek (yang sampai saat ini saya kekep sendiri atau bahkan gak tau buku kumpulan tulisan itu ilang kemana). Nggak kok, saya nggak yang melibatkan unsur sastr bahkan kadang EYD nya masih salah.
Oh iya, sejak SMP saya kalau ngetik tulisan bunyik keyboardnya berisik banget sampe temen nyeletuk "Itu gimana bisa nulis secepet itu?"
Nah dari sinilah, karena saya suka nulis sampe sekarang. Saya juga merasa lebih nyaman nulis daripada ngomong didepan kamera. Saya pernah coba beberapa kali, tapi awkward gitu.
Kalau nulis itu, kita bisa draft terlebih dahulu, ditata dahulu, dibaca berulang kali, kalau nggak enak dibacanya ya bisa diedit.
Kalau kata kata atau ngomong secara langsung, itu lebih banyak yang diperhatikan mulai tampilan diri, mimik wajah dan lain lainnya. Bisa diedit juga sih, tapi "style bicara" masing masing orang itu, nggak bisa boong.
"Saya salut sama temen temen blogger yang merambah dunia Youtube juga, mereka MAU dan NIAT untuk keluar dari zona nyaman. Tapi untuk saya saat ini, saya cukup nulis dulu"
Nulis diary sejak SMP bikin saya punya buku diary banyaaaak banget, tapi sayangnya sekarang saya nggak tau ada dimana buku diary itu (mungkin udah ilang).
Tapi syukurlah kalo ilang.
Misal nanti ketemu, saya mungkin malu sama tulisan tulisan saya yang lugu, jujur, apa adanya, dan asal tulis (yang penting tiap hari nulis, apapun).
Namun sejak ada blog, tulisan tulisan diary saya itu nggak bakal ilang.
Kalau ada yang nggak mau dipublish lagi tinggal di "Revert to draft".
Beres.
Oh ya dulu ada namanya novel teenlit judulnya "Jurnal Jo".
Itu juga yang menginspirasi saya buat bikin blog berisi diary.
Ada yang pernah baca?
Katanya sebaik baiknya manusia itu yang bermanfaat buat orang lain.
Here I am, trying to share what I need to share to you (Semoga bisa bermanfaat).
Well, ya kita mungkin gatau kalau dibelahan dunia mana gitu ada yang tersenyum karena tulisan kita, terhibur, teracak acak perasaannya larut sedih, atau ada yang mengambil hikmah maupun pesan dari tulisan yang ada.
Misal nih, waktu itu aku iseng posting tentang Pengalaman insisi bintitan di JEC kedoya, sampe sekarang banyak aja yang mamir ke post itu untuk tanya ini itu.
Tapi Yang paling membahagiakan dari semua itu adalah ketika ada yang komentar diblog sambil bilang "Makasih kak infonya, makasih kak udah share pengalaman ini, makasih kak reviewnya"
Meskipun ada yang bilang makasih hanya untuk sekedar blogwalking, gapapa. Semua komentar diblog saya adalah sumber kebahagiaan saya karena berarti blog ini masih ada pengunjungnya, ada yang baca atau at least mampir.
Hmm. Jadi blogger itu nggak sepenuhnya GRATIS, namun kalau ditanya UNTUNG nya jadi blogger apa ? saya juga bingung sih, yang jelas jadi blogger itu GAK ADA RUGInya. Hehe.
Kalau misal UNTUNG nya gak sekarang, yha anggap aja itu investasi.
Bukan bermaksud itung itungan yah.
Tapi blogger juga butuh laptop buat ngedraft blog, tapi ada juga lho blogger yang ngeblog lewat smartphonenya.
Untuk mempublish tulisan tentunya butuh internet, kalau dikos atau dirumah nggak ada internet at least ada juga blogger yang demi update sesuatu harus usaha dulu nongki di cafe pesen es teh satu tapi ngeblog berjam jam *Yhaaaaaaaaa curhat.
Beside that, foto yang dipost sama blogger gimana?
Kalau jalan jalan ya butuh modal jalan, lalu foto cerita perjalanan butuh kamera atau hp.
Blogger yang review review kayak aku sekarang gimana ? Nggak semua barang yang direview itu dikasih sama brand. Well, kalau jadi beauty blogger lebih keras ternyata (padahal awalnya review koleksi pribadi). Kalau mau ngikutin tren ya harus up to date misal brand A launching produk baru, sebagai blogger yang mau up to date biar review duluan dan sharing review duluan ya harus beli produknya laa~
Terus, tulisan yang ditulis itu gak serta merta copy paste (butuh mikir butuh waktu butuh tenaga).
Banyak juga ternyata.
Apa lagi ya?
Oh ada lagi. Misal mau hosting atau beli domain? yang awalnya blablabla blogspot.com jadi blablabla.com tentu saja itu butuh biaya.
Mau koneksi blognya secure, perlu beli SSL juga. (Itu lho yang blognya jadi https://)
Dan masih banyak lagi mungkin.
Blog bisa jadi digital diary, bisa jadi portofolio, dan suatu saat bisa mendatangkan penghasilan juga.
Percaya aja, banyak blogger yang udah sukses sekarang tapi saya paham semua itu butuh proses.
Kalau merasa ngeblog belum dapat untungnya, mungkin karena niatnya aja yang salah (karena hanya berorientasi pada keuntungan). Jadi meskipun nggak terasa hasilnya sekarang, anggap saja itu investasi.
Yakan?
Karena semua akan indah..
Pada..
hal..
Ah sudahlah.
Selain curhat cinta cintaan, ada juga cerita perjalanan traveling tapi setelah lulus SMK saya alhamdulilah langsung kerja meskipun banyak dramanya. Karena kerjanya sambil kuliah, saya ga sempet
jalan-jalan lagi dan berujung pada proses banting setir nulis beauty talks (yang berawal dari
review koleksi produk yang dipakai sendiri).
Jadi itu tadi baru pembukaan aja lho.
Gimana?
Feel curhatnya udah dapet belum?
Kalau udah, berarti yaudah, leligulali yang ini nih masih sama.
Sama sama nggak bisa berhenti kalau udah terlanjur cerita.
***
Nah, topik intinya sih gini ya, akhir akhir ini tuh banyak temen yang nanya "Kenapa gak mulai bikin youtube? Kan asik tuh kalau ada iklannya, terus kayaknya youtuber pada kaya kaya dah"
LAH EMANG BIKIN CHANEL YOUTUBE LANGSUNG BISA KAYA?
SEMUA BUTUH PROSES KALI AH!
*Tentu saja jawaban itu hanya saya simpan dalam batin.
Pertanyaan itu dilontarkan banyak orang alias nggak hanya 1 - 2 orang saja.
Kenapa?Kenapa Ngeblog lel?
Inilah alasan saya kenapa tetep ngeblog.
Wow! Nomor 7 alasannya mencengangkan.
*judul clickbait parah maap.
1. Dari dulu emang suka Nulis
Kebiasaan suka nulis ini dimulai dari sejak suka membaca. Ketika membaca sebuah cerpen, buku, novel, cerita rakyat atau apapun itu, saya selalu terkesima dengan cerita didalamnya, terkesima dengan pelajaran yang bisa dipetik, lalu bertanya-tanya "kok bisa nulis gini ya penulisnya?".
lalu muncul niat.. "coba nulis juga ah".
Bahkan ya, bahkan buku pelajaran aja saya suka banget bacanya (tapi itu berlaku selama SD doang).
Minat baca buku pelajaran ini mulai luntur sejak saya SMP, karena sejak saat itu baca buku pelajaran auto ngantuk. Minat baca saya beralih kepada minat menulis.
Tapi ya tetep sering baca novel teenlit sih. (Karena biasanya setiap kali saya rajin membaca, disitu juga kebiasaan rajin menulis akan muncul).
Menulis yang paling rajin saya lakukan saat itu adalah, nulis diary, nulis puisi, cerita pendek (yang sampai saat ini saya kekep sendiri atau bahkan gak tau buku kumpulan tulisan itu ilang kemana). Nggak kok, saya nggak yang melibatkan unsur sastr bahkan kadang EYD nya masih salah.
Oh iya, sejak SMP saya kalau ngetik tulisan bunyik keyboardnya berisik banget sampe temen nyeletuk "Itu gimana bisa nulis secepet itu?"
Nah dari sinilah, karena saya suka nulis sampe sekarang. Saya juga merasa lebih nyaman nulis daripada ngomong didepan kamera. Saya pernah coba beberapa kali, tapi awkward gitu.
Kalau nulis itu, kita bisa draft terlebih dahulu, ditata dahulu, dibaca berulang kali, kalau nggak enak dibacanya ya bisa diedit.
Kalau kata kata atau ngomong secara langsung, itu lebih banyak yang diperhatikan mulai tampilan diri, mimik wajah dan lain lainnya. Bisa diedit juga sih, tapi "style bicara" masing masing orang itu, nggak bisa boong.
"Saya salut sama temen temen blogger yang merambah dunia Youtube juga, mereka MAU dan NIAT untuk keluar dari zona nyaman. Tapi untuk saya saat ini, saya cukup nulis dulu"
2. Digital Diary
Nulis diary sejak SMP bikin saya punya buku diary banyaaaak banget, tapi sayangnya sekarang saya nggak tau ada dimana buku diary itu (mungkin udah ilang).
Tapi syukurlah kalo ilang.
Misal nanti ketemu, saya mungkin malu sama tulisan tulisan saya yang lugu, jujur, apa adanya, dan asal tulis (yang penting tiap hari nulis, apapun).
Namun sejak ada blog, tulisan tulisan diary saya itu nggak bakal ilang.
Kalau ada yang nggak mau dipublish lagi tinggal di "Revert to draft".
Beres.
Oh ya dulu ada namanya novel teenlit judulnya "Jurnal Jo".
Itu juga yang menginspirasi saya buat bikin blog berisi diary.
Ada yang pernah baca?
3. Sumber Kebahagiaan
Katanya sebaik baiknya manusia itu yang bermanfaat buat orang lain.
Here I am, trying to share what I need to share to you (Semoga bisa bermanfaat).
Well, ya kita mungkin gatau kalau dibelahan dunia mana gitu ada yang tersenyum karena tulisan kita, terhibur, teracak acak perasaannya larut sedih, atau ada yang mengambil hikmah maupun pesan dari tulisan yang ada.
Misal nih, waktu itu aku iseng posting tentang Pengalaman insisi bintitan di JEC kedoya, sampe sekarang banyak aja yang mamir ke post itu untuk tanya ini itu.
Tapi Yang paling membahagiakan dari semua itu adalah ketika ada yang komentar diblog sambil bilang "Makasih kak infonya, makasih kak udah share pengalaman ini, makasih kak reviewnya"
Meskipun ada yang bilang makasih hanya untuk sekedar blogwalking, gapapa. Semua komentar diblog saya adalah sumber kebahagiaan saya karena berarti blog ini masih ada pengunjungnya, ada yang baca atau at least mampir.
4. Investasi
Hmm. Jadi blogger itu nggak sepenuhnya GRATIS, namun kalau ditanya UNTUNG nya jadi blogger apa ? saya juga bingung sih, yang jelas jadi blogger itu GAK ADA RUGInya. Hehe.
Kalau misal UNTUNG nya gak sekarang, yha anggap aja itu investasi.
Bukan bermaksud itung itungan yah.
Tapi blogger juga butuh laptop buat ngedraft blog, tapi ada juga lho blogger yang ngeblog lewat smartphonenya.
Untuk mempublish tulisan tentunya butuh internet, kalau dikos atau dirumah nggak ada internet at least ada juga blogger yang demi update sesuatu harus usaha dulu nongki di cafe pesen es teh satu tapi ngeblog berjam jam *Yhaaaaaaaaa curhat.
Beside that, foto yang dipost sama blogger gimana?
Kalau jalan jalan ya butuh modal jalan, lalu foto cerita perjalanan butuh kamera atau hp.
Blogger yang review review kayak aku sekarang gimana ? Nggak semua barang yang direview itu dikasih sama brand. Well, kalau jadi beauty blogger lebih keras ternyata (padahal awalnya review koleksi pribadi). Kalau mau ngikutin tren ya harus up to date misal brand A launching produk baru, sebagai blogger yang mau up to date biar review duluan dan sharing review duluan ya harus beli produknya laa~
Terus, tulisan yang ditulis itu gak serta merta copy paste (butuh mikir butuh waktu butuh tenaga).
Banyak juga ternyata.
Apa lagi ya?
Oh ada lagi. Misal mau hosting atau beli domain? yang awalnya blablabla blogspot.com jadi blablabla.com tentu saja itu butuh biaya.
Mau koneksi blognya secure, perlu beli SSL juga. (Itu lho yang blognya jadi https://)
Dan masih banyak lagi mungkin.
Blog bisa jadi digital diary, bisa jadi portofolio, dan suatu saat bisa mendatangkan penghasilan juga.
Percaya aja, banyak blogger yang udah sukses sekarang tapi saya paham semua itu butuh proses.
Kalau merasa ngeblog belum dapat untungnya, mungkin karena niatnya aja yang salah (karena hanya berorientasi pada keuntungan). Jadi meskipun nggak terasa hasilnya sekarang, anggap saja itu investasi.
Yakan?
5. Sebuah Proses Belajar Tiada Henti
Menurut saya, ngeblog itu juga termasuk sebuah proses belajar.
Awal awal ngeblog, sekedar ingin curhat.
Sekedar ingin menjadikan blog sebagai digital diary.
Namun lama kelamaan, bisa saja seseorang menemukan kebahagiaan dari ngeblog lalu menjadi serius (Oh bahkan dari awal ada yang memang sudah serius untuk terjun kedalam dunia blogger).
Kalau udah serius, pasti kita akan mencoba mengembangkan konsep ngeblog kita.
Mungkin dari yang awalnya curhat, lama lam menemukan niche yang cocok untuk dibahas diblognya?
Misal dari awalnya curhat jadi travel blogger, misal dari awalnya curhat lalu jadi blogger spesialis SEO, ada juga yang dari awalnya curhat sekarang suka review review *Kayak saya hihi.
Mungkin, nulis blog yang awalny hanya satu paragraf sudah cukup puas. Lalu lama kelamaan nulis 500 kata sudah "okelah", lalu lama kelamaan nulis nggak cukup 500 karena kurang greget. Lama lama belajar nulis 2000 kata (supaya disukai sama mbah google).
Semua itu adalah proses belajar.
Belajar nulis, belajar sosialisasi, belajar ningkatin traffic blog, belajar SEO, belajar jadi marketing buat blog sendiri, belajar design blog, belajar tutur kata dan tulisan supaya enak dibaca, belajar banyak hal dan semuanya tentunya butuh proses belajar tanpa henti.
6. Perluas Koneksi, banyak kenal teman baru
Nah, ini yang paling asyik.
Dulu sebelum ada internet, ada istilah namanya teman pena yang komunikasinya lewat surat menyurat gitu. Ya gak sih?
Karena surat menyurat sudah nggak jaman dan saling email itu terlalu formal, maka ngeblog lah menurutku sarana untuk menambah teman pena itu tadi. Berteman dengan teman didunia maya bisa juga lewat social media, tapi menurutku berteman dari kenalan diblog itu lebih asyik. Lewat tulisan tulisan yang ada diblognya, maka kita akan lebih merasa dekat dengan penulisnya - meskipun belum pernah ketemu.
Oh jangan salah, meskipun ngeblog itu nulis draft-nya dari masing masing tempat blogger itu berada, namun saat ini banyak komunitas blog yang mempertemukan para blogger. Jadi blogger ini tidak hanya berkomunikasi didunia maya saja namun bisa juga berujung tatap muka didunia nyata (istilahnya sih "kopdar").
Jadi itu aja kayaknya alasan leligulali ngeblog.
Dulu sebelum ada internet, ada istilah namanya teman pena yang komunikasinya lewat surat menyurat gitu. Ya gak sih?
Karena surat menyurat sudah nggak jaman dan saling email itu terlalu formal, maka ngeblog lah menurutku sarana untuk menambah teman pena itu tadi. Berteman dengan teman didunia maya bisa juga lewat social media, tapi menurutku berteman dari kenalan diblog itu lebih asyik. Lewat tulisan tulisan yang ada diblognya, maka kita akan lebih merasa dekat dengan penulisnya - meskipun belum pernah ketemu.
Oh jangan salah, meskipun ngeblog itu nulis draft-nya dari masing masing tempat blogger itu berada, namun saat ini banyak komunitas blog yang mempertemukan para blogger. Jadi blogger ini tidak hanya berkomunikasi didunia maya saja namun bisa juga berujung tatap muka didunia nyata (istilahnya sih "kopdar").
Jadi itu aja kayaknya alasan leligulali ngeblog.
Nggak ada alasan nomor 7. Judul diatas bener bener clickbait. Nyebelin ya?
Yaudah, kapan kita kopdar?
Yaudah, kapan kita kopdar?
Iya mba no.6 aku masih pernah ngalamin.. surat menyurat sampe ke Ingris, Malaysia ahaha seru .. nunggu surat berbulan2 macam kaya terima surat cinta pdhal ya teman saja. Sekarang semua sdh dipermudah dgn media social
ReplyDeleteIya yaaa
DeleteTeman pena masa kini ya teman blogger ^^
btw nama leligulali cocok kok dengan orangnya hihi..
ReplyDelete-Traveler Paruh Waktu
Alhamdulillah ^^
Deletesetuju banget sama alasan di atas. ingat banget dulu awal ngeblog tulisannya curhat bae. hihi
ReplyDeleteHahahah berawal dari curhat ya mbaa
Deletetata leli favoritkuh! sumber inspirasi banget nih tulisannya, semoga tetap konsisten berbagi kisah di blog
ReplyDeleteAhahaha uni bisa ajaaaa
Deletemakasiih uni
kok saya suka leligulali ya hehehe
ReplyDeleteTapi dengan banyaknya umur jadi ada pemikiran lain sekarang.
Saya merasa terlambat mengaktifkan diri menulis, sekarang kalau melihat anak muda yang jago nulis, merasa ngiri mendadak
Sebenernya saya dulu inspired by diang pelangi. Tapi dia bagus bagus aja ngga terdengar alay haha
DeleteSementara leligulali,yang melekat adalah ke alay annya karena itu nama waktu smp..
masa dimana saya lagi alay banget hahaha
Ayo mbak semangat menulis ^^
Lama banget enggak main ke blog ini karena bingung isinya alat kecantikan terus. Syukurlah sekarang ada yang bisa dibaca. XD
ReplyDeleteBagian yang proses belajar tiada henti itu, tapi kok paradoks sama bagian yang kamu bilang soal enggak melibatkan unsur EYD (sekarang EBI), ya? Karena menurut saya, belajar soal tata bahasa juga termasuk proses belajar dalam ngeblog, Da. Tulisannya jadi lebih rapi. :)
Sok-sok nanya kapan kita kopdar nih si Ida. Pas saya lagi makan di Mie Abang Adek, kamu enggak mau mampir. :p
Hahah halo yoga!
Deletekangen !
Udah lama gak blog walking blog walking
Iya nih paradoks
Tapi itu kan urutannya eyd gak bener dulu baru belajar
Jadi emang dulunya aku kalau curhat ya asal nulis gitu, kadang pake tanda baca titik titik yang panjang banget.