Masih tentang jalan jalan ke Bali di awal tahun 2017, kali ini dihari kedua kami ber-dua-belas ingin mencoba serunya rafting alias arung jeram di Sungai Ayung Bali.
Awalnya sempat ada dilema antara jadi atau enggak kita rafting di Bali ini. Dalam hati, pengen sekali-kali nyobain rafting yang merupakan wisata perpaduan rekreasi dan petualangan tapi kenyataannya rafting ini memang rada meguras waktu itinerary kami.
Tapi kalau mau di batalin, ah mana mungkin? Udah terlanjur booking jadwal.
Kami booking rafting di Sari Profit Rafting ubud. Kami memilih Sari Profit Rafting ubud karena ada rekomendasi dari saudara teman saya yang asli bali. Harga normalnya bisa 300K tapi kami hanya perlu membayar 200K per orang, harga teman eh sodara cuy.
Sungai Ayung sendiri adalah salah satu sungai besar di Bali selain sungai Telaga Waja Karangasem yang memang biasanya digunakan untuk kegiatan Rafting/Arung Jeram dengan Grade/kelas/level II dan III. Panjang sungai Ayung sendiri adalah sekitar 11 km, jadi butuh waktu sekitar 2 jam untuk mengarunginya. Usia yang diperbolehkan untuk rafting disini adalah dari usia 6th hingga 64th.
Kamu usia berapa sekarang?
Masih termasuk rentang usia di atas kan gaees?
Waktu kenalan sama mas mas yang merupakan saudara temen saya yang di Bali ini, saya bingung karena semuanya namanya "Agung".
"Kenalin ini saudara aku", kata tara.
"Agung mbak".
Lalu ada saudara laki laki yang lalin.
"Kenalin ini saudara aku", kata tara.
"Agung mbak".
Agung lagi agung lagi. Hahaha
Ternyata memang semuanya namanya bakalan berawalan dengan kata "Agung" karena mereka merupakan keturunan kasta Ksatria di Bali. Konon katanya, anggota kasta ini mencangkup beberapa bangsawan dan raja. Wiiih keren nya saya barusan kenalan sama keturunan anak raja wkwk
Awalnya sempat ada dilema antara jadi atau enggak kita rafting di Bali ini. Dalam hati, pengen sekali-kali nyobain rafting yang merupakan wisata perpaduan rekreasi dan petualangan tapi kenyataannya rafting ini memang rada meguras waktu itinerary kami.
Tapi kalau mau di batalin, ah mana mungkin? Udah terlanjur booking jadwal.
Kami booking rafting di Sari Profit Rafting ubud. Kami memilih Sari Profit Rafting ubud karena ada rekomendasi dari saudara teman saya yang asli bali. Harga normalnya bisa 300K tapi kami hanya perlu membayar 200K per orang, harga teman eh sodara cuy.
Sungai Ayung sendiri adalah salah satu sungai besar di Bali selain sungai Telaga Waja Karangasem yang memang biasanya digunakan untuk kegiatan Rafting/Arung Jeram dengan Grade/kelas/level II dan III. Panjang sungai Ayung sendiri adalah sekitar 11 km, jadi butuh waktu sekitar 2 jam untuk mengarunginya. Usia yang diperbolehkan untuk rafting disini adalah dari usia 6th hingga 64th.
Kamu usia berapa sekarang?
Masih termasuk rentang usia di atas kan gaees?
Atas : Drop off waktu masuk ke area Arung jeram
Bawah : Meeting point waktu selesai Arung jeram.
**
Waktu kenalan sama mas mas yang merupakan saudara temen saya yang di Bali ini, saya bingung karena semuanya namanya "Agung".
"Kenalin ini saudara aku", kata tara.
"Agung mbak".
Lalu ada saudara laki laki yang lalin.
"Kenalin ini saudara aku", kata tara.
"Agung mbak".
Agung lagi agung lagi. Hahaha
Ternyata memang semuanya namanya bakalan berawalan dengan kata "Agung" karena mereka merupakan keturunan kasta Ksatria di Bali. Konon katanya, anggota kasta ini mencangkup beberapa bangsawan dan raja. Wiiih keren nya saya barusan kenalan sama keturunan anak raja wkwk
***
Persiapan arung jeram. Ambil properti keselamatan masing masing.
Kami sampai di lokasi Sari profit ubud Bali ketika cuaca sedang gerimis di pagi hari tepatnya pukul 09.00. Lagi lagi cuacanya pas, semesta mendukung kita yang lagi punya acara Rafting pagi itu. Katanya, kalau lagi hujan, rafting nya bakalan makin seru. Itu katanya sih.. katanya lho yaaa, saya sendiri dan teman teman yang ciwi ciwi rada was was dikit.
Melewati pematang sawah setelah memakai safety tools.
Setelah melewati persawahan ini kami harus jalan kaki menurun menuju Sungai Ayung. Kata bapak guidenya, akan ada sekitar 400 anak tangga yang harus kami pijak *tsahhh pijak gak loooh.
Waktu dikasih tau begitu mah, saya senyum aja lah. senyum pait maksudnya hahahaha.
Bisa banyak gitu masa tangganya?
Kami pun jalan dengan hati hati tanpa menghitung tangga tentunya, karena tangga yang dimaksud ini adalah tangga alami. Tangganya adalah tanah biasa bukan sesuatu yang disemen atau gimana gitu jadi dibeberapa titik akan terasa "licin". Untunglah kami sudah membawa tongkat gayung masing masing jadi sementara waktu turun ke Sungai ayung ini, gayung untuk arung jeram beralih fungsi menjadi tongkat untuk pendakian.
Setelah 20 menit turun tangga Alami akhirnya selfie juga.
Rombongan 1
Untuk himbauan, barang elektronik dan dompet sebaiknya dititipkan ke tas waterproof milik instrukturnya. Tapi temen saya tetep nekat bawa Samsung S7 nya karena katanya waterproof. Whiii ga kebayang aja gimana itu kalo jatoh hihi.
Selanjutnya sebelum acara rafting dimulai tentunya kami menerima briefing atau arahan dulu dari pak instruktur yaitu tentang instruksi2 yang wajib di perhatikan selama proses rafting di Sungai Ayung.
Kalau disuruh gayung, jangan sampe ada yang diem.
Kalau disuruh "BUM BUM" barulah diem semua, tongkatnya ditaruh diatas perahu dulu sambil tangannya pegangan di tali perahu.
Kalau disuruh gayung, jangan sampe ada yang diem.
Kalau disuruh "BUM BUM" barulah diem semua, tongkatnya ditaruh diatas perahu dulu sambil tangannya pegangan di tali perahu.
Berdoa dimulai!
Setelah selesai kami naik keperahu masing masing.
Karena kami berdua belas, kami membutuhkan dua perahu yang masing masing berisi 6 orang.
Rombongan 2
Saya termasuk Hoki karena ada di rombongan dua. Di bagian rombongan yang enggak bawa hape , jadi fotonya enggak perlu selfie selfie melainkan di foto-in dari jauh sama si Andri yang bawa hape di perahu Merah. Hahahaa.
merekapun menyadarinya
Hahahaha.
Ya gitulah.
Sekarang yang penting adalah foto. Antara untuk dokumentasi, atau antara untuk update ig pribadi. wkwk
Setelah 1 jam mengarungi Sungai Ayung ini, kami akhirnya menemukan sebuah warung yang baru saja buka. Kami pun menepi. Tanpa ba bi bu teman saya yang bernama Jo langsung pesen teh manis hangat 12 gelas.
"Pak tapi cuma ada 7 gelas gimana?" , kata ibu ibunya.
"Yaudah 7 itu aja bu nggak papa".
Sambil nunggu si ibu ibu ngeracik teh manis hangat kami pun ber foto foto.
Waktu foto foto saya rada sebel karena foto yang saya ekspektasikan berbeda dengan hasil foto yang di fotoin sama temen.
Foto ekspektasi yang saya foto sendiri.
Nanti backgroundnya kayak gitu ya!, kata saya.
Dan ini hasil foto dari tangan temen.
Kadang memang apa yang kita harapkan belum tentu kita dapatkan bukan? *tsahh
Yawislah daripada sebel sebel marah marah karena hasil fotonya ngga bagus nanti malah bikin sakit ati temen yang udah susah susah ngefotoin gitu kan mending foto kayak gini aja deh :
Gak tau foto macem apa ini.
Hahahaa
Setelah menikmati teh manis hangat segelas berdua, akhirnya kami kembali ke perahu masing masing untuk melanjutkan prosesi rafting *halah.
Kali ini kami ganti formasi (pembawa hape ganti perahu).
Eh ada sesuatu yang mengejutkan terjadi saat nota total teh manis dan popmie ada ditangan.
Diketahui:
Jonathan membeli 7 teh manis hangat dengan harga Rp. 210.000.
Namun ia harus membayarkan total Rp. 300.000 karena dia juga beli popmie.
Pertanyaan :
Berapakah harga segelas teh manis hangat dan segelas popmie hangat di sana?
Bonus foto : Keseruan saat hampir jatuh dari perahu.
Di isengin sama pak instrukturnya.
Hahahaa.
kembali menaiki 400 anak tangga untuk kembali ke meeting point.
Travel summary & Tips:
- Bawalah dompet selama rafting, kalau kalau mau menepi buat beli pop mie atau teh manis hangat di tengah tengah perjalanan mengarungi sungai ayung. Tapi inget : Harganya mahal!
- Titipkan dompet dan barang elektronik di tas waterproof pak instruktur.
- Bawalah ganti baju kering, karena akan ada ruangan bilas di Sari Profit rafting ubud ini. Menurut saya tempat bilasnya udah lumayan, tapi untuk kelas bule bule yang rafting disini rupanya itu rada rada jelek hihi.
- Gausah bawa handuk gapapa, karena bakalan dapet pinjeman handuk masing masing.
- Siapkan kondisi tubuh yang prima karena harus naik turun tangga untuk menuju sungai Ayung, dan kembali ke Meeting point.
- Untuk souvenir foto, harganya 300rb (dalam bentuk VCD). Ini optional mau di ambil apa enggak.
Mending aku minum air sungainya aja T___T
ReplyDeleteLho jangaaaan pliiis
DeleteMahal bangat sist pop mie sm tehnya 😫
ReplyDeleteSeru kayak.x... Harus coba nih..
ReplyDeleteFollback www.mangandosetiawan.com
Salam kenal
Terima kasih
kmrn pas mau rafting ngga jadi dong soalnya sepi and gw cuma berdua. itu di daerah raden suryo malang. pokoknya tahun ini harus rafting. masa seumur hidup blm pernah sih. eaaa #curcolmulukalobwinleli
ReplyDeleteWalaah di malang malah belum pernah rafting aku kak.
DeleteWah kalau berdua emang krik krik juga sih ya haha
kalau aku sih pastinya gak mau nyoba takut
ReplyDeleteJadi selama rafting udah minum air berapa liter? Hahhahahahah
ReplyDeleteKalau nggak biasa ntar terasa capek banget abis main.
Cuma segelas itupun berdua hahaha
DeleteIya temenku tangannya sampe biru biru gitu
Aku belum pernah nyobain. Pengen rafting jadinya. :D
ReplyDeleteAku blm pernah naik rafting seperti ini. Ada rasa takut sih, tapi sepertinya seru ya. Lain kali coba in shaa Allah. Oh ya itu soufenir foto dengan harga segitu dapet berapa foto ya ?
ReplyDeleteSemua foto di kasih mas :D
DeletePokoknya ya foto yang di fotoin sama mas nya.
Gue loh sampe sekarang gak pernah yg namanya maen rafting2an kek gitu.. serius deh.. hahaha..
ReplyDeleteEh seriusan cuma 200k itu rafting? Gue dulu diajak di Sukabumi bisa 400k, tapi dapet sertifikat gitu, sih.
ReplyDeleteNikmatin aja naik tangga yang alami itu. Seru, kok. :p
EH TEH MANIS 210 RIBU? YA ALLAH. Gak ikhlas saya mah. :(
Iya murah sih ya tapi kita ngga dapet rafting pas di Bali ini.
DeleteIya.. wkwkw
Mungkin karna naik turunnya emang melelahkan kali yaa..
Jadi anggep aja kita bayar teh sambil bayar perjuangan si ibu ibu penjualnya
Aku 2x rafting tapi di tengah jalan blm pernah nyeduh popmie gitu 😆 Tapi rafting di Bali blm pernaah... Mauuu
ReplyDeleteHeheh iyaa rafting mah enakan lanjut aja udah gausah mampir2 kak ucig :D
Deleteanjir mahal banget :)))
ReplyDeletenajis najis najissssssssss.
mending bawa sendiri :))
waktu ke bali tahun lalu jga pengen rafting di sana, etapi tiba2 sakit :( terus nggak jadi deh.
yahh .. gak pas banget.
DeleteSemesta tidak mendukung, pun juga si bodi . Pake sakit segala ya ka bena
Asiiik. Ini post ada soalnya. Coba jawab:
ReplyDelete210.000/7 = Rp30.000/gelas teh manis.
Harga pop mie: 300.000-210.000 = 90.000. Btw, berapa popmie yang dibeli?
Malah fokus ke soal. *minta digebukin*
Kamu pintar sekaliii!!!
DeleteAku kagum loh wkwkwkw
bener itu pop mie nya cuma satu segitu harganya. Bener bingits
Pernah ikut rafting. Dan gak sengaja ketemu warga yang lagu nyuci di pinggir kali dan EEK, wkwkwk
ReplyDeletewadoh itu kok zonk banget yak :D
DeleteUntung di sungai ayung gaada
Ini raftingnya pake momen kapal dibalikin biar pada nyebur semua gak kak? Hehehe, biasanya kan itu yang paling seru dari rafting.
ReplyDeleteBetewe itu teh sama popmie mahal amat yak. Udah kayak tarif di restoran aja :(
Pengennya begitu tapi ada temen yang takut jadi kita lurus lurus aja jalannya hahaa
DeleteLebih mahal ini malahan kayaknya :D
Rafting, salah satu aktivitas yang belum pernah saya lakukan.
ReplyDeleteSemoga segera terlaksana suatu saat pas lagi traveling ya. Biar pernah.
DeleteSungainya sih okelah. Tapi harga teh manis dan popmie itu lho.....
ReplyDeletesalam,
http://alrisblog.wordpress.com
Hihihi gak papa biar pengalaman
DeleteBelum kesampean maen rafting di environment sungai beneran yang kaya dikau lakuin li. Jadinya masih maen rafting buatan di dufan. Hehehe :D
ReplyDeleteEh buset dah, itu ibu-ibu jualan teh kelewatan mahal, kalah yah mie ramen di AEON Mall, 7 teh hangat 210.000, berarti pergelasnya Rp.30.000 ya? Duh, mahal bener. Mending gue buat sendiri dah buat diminum bareng. Wkwk
Baca post ini malah kepengen naik arum jeram, aakkkhhhh.:D
Wah aku malah belum pernah ke dufan tuh gung
DeleteIya segitu harganya ...
Semoga suatu saat bisa main gini beneran di sungai beneran juga ya Heehe