Single itu katanya pilihan.
Jomblo itu nasib.
Kalau LDR?
Ya duaduanya lah.
ya pilihan.. ya nasib.
Hahaa
ps : Review ini di tulis secara personal, pakai bahasa sehari hari jadi jangan dikira mau review kayak pereview film yang handal ya! :)
Jujur waktu liat trailernya aja saya udah ngakak. Tapi sebelum melangkah masuk menuju studio saya bertanya tanya. Akankah saya ketawa ketawa di sepanjang pemutaran film? Atau yang lucu yaaa cuma bagian yang ada di trailer aja?
Jomblo itu nasib.
Kalau LDR?
Ya duaduanya lah.
ya pilihan.. ya nasib.
Hahaa
Ada satu hal yang jarang saya lakukan selain sama pacar yaitu nonton film di Bioskop. Karena kami menjalani sebuah Long Distance Relationship, biasanya kalau ada film bagus saya nahan nahan dulu buat nonton sendirian karena nunggu wakuncar alias waktu kunjung pacar.
*yang lagi jomblo jangan bilang saya sombong ya.. hahaha*
Sebenernya ada film yang sangat sangat pengen saya tonton yaitu LA LA Land. Tapi minggu lalu sebelum berangkat ke Bali sang pacar wakuncar ke Jakarta, dia ngajak saya nonton film indonesia karya Ernest yang berjudul CTS (Cek Toko Sebelah). Kali ini CTS menggandeng Starvision sebagai Production Housenya.
Yaudah oke aja lah.
*yang lagi jomblo jangan bilang saya sombong ya.. hahaha*
source : Filmbor
Yuk nonton, lalu di review.
ps : Review ini di tulis secara personal, pakai bahasa sehari hari jadi jangan dikira mau review kayak pereview film yang handal ya! :)
***
Film ini diwarnai dengan hadirnya 20 komika indonesia seperti Dodit Mulyanto dengan ciri khas muka inoncentnya, juga Arafah rianti serta Aci komika kemarin sore karena baru lulus dari Stand Up Comedy Academy 2016. Meskipun kemarin sore baru hits, tapi mereka lucu juga. Nggak tanggung tanggung karena udah bawa bawa rombongan komika, ernest masih bawa bawa artis macam Tora sudiro dan vloggernya Last day production yaitu sepasang pao pao dan guntur yang jadi pemain pendukung. Belum lagi dia menggaet gisel dan Adinia wirasti.
Ngomong ngomong ini film Indonesia kedua dodit yang saya tonton selain film Talak 3.
Pemain utamanya Cek toko Sebelah adalah Ernest sendiri (berperan sebagai Erwin). Dalam filmnya kali ini Ia ceritanya lagi pacaran sama Gisella (berperan sebagai Natalie yang judes dan dingin). Btw ini film pertamanya Gisella loh, setelah biasanya dia main di Sinetron dan FTV aja.
Sementara kakak ernest yaitu Dion Wiyoko (berperan sebagai yohan) telah menikah dengan Adinia Wirasti (Berperan sebagai Ayu). Disini Adinia Wirasti berperan menjadi seorang istri yang sabar dan kalem, menurut saya sangat sayang kalau actingnya dia cuma gitu aja disini. Padahal dia kan aktingnya aslinya bagus baget.
Ada momen dimana Asti ini kembali menjalin hubungan dengan mantannya, saya kira bakal ada scene panas karena masalah atau gimana gitu? ternyata nggak ada. Biasa biasa aja. Nggak klimaks.
Lah kok malah saya yang drama ya? banyak komentar kayak ibu ibu kalau lagi nonton sinetron atau lagi nonton film india. Hahaa.
Masalah yang disuguhkan dalam film Cek toko sebelah ini menurut saya adalah masalah sehari hari yang ringan dan disuguhkan secara alami. Mulai dari kehidupan di toko yang bersebelahan, adanya sebuah adegan cinlok antara Kuncoro yang di perankan oleh Dodit dengan Arafah rianti yang saya udah lupa siapa namanya dalam film ini. Adanya adegan hangatnya sebuah kekerabatan karyawan antar suku dan etnis dalam sebuah toko, tapi tak jarang juga terjadi beberapa ketidak pahaman antar karyawan yang justru malah bikin lucu. Tapi dari sini, ada hal penting yang harusnya di sadari yaitu betapa ragamnya suku budaya di Indonesia ini harusnya berjalan sehangat itu, bukan malah di jadikan masalah besar.
Tapi memang cerita utamanya dibumbui sedikit drama sih ketika Kof Afuk jatuh sakit.
Koh afuk di perankan oleh Chew Kin wah yang merupakan Aktor dari malaysia. Ia berperan sebagai Ayah yang pilih kasih terhadap kedua anaknya. Ketika koh Afuk sakit, dia meminta Erwin yang mengurus toko kelontongnya karena Erwin dianggap lebih mampu secara dia adalah lulusan sarjana dan sudah mapan kerja. Sementara koh Afuk meremehkan Yohan sebagai kakak, padahal harusnya kalau dipikir pakai logika ya harusnya anak sulung kan yang melanjutkan usaha orang tuanya?
Ternyata masalah remeh temeh ini berawal dari ketidak setujuannya Koh Afuk terhadap anak sulungnya yang menikah dengan si Ayu (berbeda etnis dan suku) juga tentang Yohan yang dianggap seorang trouble maker ngurus diri sendiri dan istri aja belum becus. Sampai sampai ada adegan dimana Yohan masih sering minjem duit pada ayahnya untuk melangsungkan pekerjaannya sebagai fotografer freelance.
Hmm sedikit drama kan?
Apalagi ketika dalam certia awal Si erwin sedang mendapatkan promosi Jabatan di singapura, dan erwin di hadapkan dengan pilihan harus menerima promosi atau melanjutkan toko Ayahnya.
Tapi sedikit drama ini tidak terlalu mengganggu karena untungnya film ini tidak sepenuhnya drama seperti drama korea. Justru dengan cerita di awal yang jelas penonton tidak dibuat bertanya tanya alias suudzon terhadap jalannya cerita ini.
Tidak memerlukan ending cerita yang penuh kejutan atau ending cerita yang penuh "twist" sampai sampai orang bergumam "Oalaaaah gitu toooh". Karna Penonton sudah cukup dibuat tertawa, sedih, tertawa lagi, lalu terharu di sepanjang 104 menit pemutaran film dan sepanjang cerita ada saja hikmah yang bisa di ambil.
Ngomong ngomong ini film Indonesia kedua dodit yang saya tonton selain film Talak 3.
Ada momen dimana Asti ini kembali menjalin hubungan dengan mantannya, saya kira bakal ada scene panas karena masalah atau gimana gitu? ternyata nggak ada. Biasa biasa aja. Nggak klimaks.
Lah kok malah saya yang drama ya? banyak komentar kayak ibu ibu kalau lagi nonton sinetron atau lagi nonton film india. Hahaa.
Masalah yang disuguhkan dalam film Cek toko sebelah ini menurut saya adalah masalah sehari hari yang ringan dan disuguhkan secara alami. Mulai dari kehidupan di toko yang bersebelahan, adanya sebuah adegan cinlok antara Kuncoro yang di perankan oleh Dodit dengan Arafah rianti yang saya udah lupa siapa namanya dalam film ini. Adanya adegan hangatnya sebuah kekerabatan karyawan antar suku dan etnis dalam sebuah toko, tapi tak jarang juga terjadi beberapa ketidak pahaman antar karyawan yang justru malah bikin lucu. Tapi dari sini, ada hal penting yang harusnya di sadari yaitu betapa ragamnya suku budaya di Indonesia ini harusnya berjalan sehangat itu, bukan malah di jadikan masalah besar.
Tapi memang cerita utamanya dibumbui sedikit drama sih ketika Kof Afuk jatuh sakit.
Koh afuk di perankan oleh Chew Kin wah yang merupakan Aktor dari malaysia. Ia berperan sebagai Ayah yang pilih kasih terhadap kedua anaknya. Ketika koh Afuk sakit, dia meminta Erwin yang mengurus toko kelontongnya karena Erwin dianggap lebih mampu secara dia adalah lulusan sarjana dan sudah mapan kerja. Sementara koh Afuk meremehkan Yohan sebagai kakak, padahal harusnya kalau dipikir pakai logika ya harusnya anak sulung kan yang melanjutkan usaha orang tuanya?
Ternyata masalah remeh temeh ini berawal dari ketidak setujuannya Koh Afuk terhadap anak sulungnya yang menikah dengan si Ayu (berbeda etnis dan suku) juga tentang Yohan yang dianggap seorang trouble maker ngurus diri sendiri dan istri aja belum becus. Sampai sampai ada adegan dimana Yohan masih sering minjem duit pada ayahnya untuk melangsungkan pekerjaannya sebagai fotografer freelance.
Hmm sedikit drama kan?
Apalagi ketika dalam certia awal Si erwin sedang mendapatkan promosi Jabatan di singapura, dan erwin di hadapkan dengan pilihan harus menerima promosi atau melanjutkan toko Ayahnya.
Tapi sedikit drama ini tidak terlalu mengganggu karena untungnya film ini tidak sepenuhnya drama seperti drama korea. Justru dengan cerita di awal yang jelas penonton tidak dibuat bertanya tanya alias suudzon terhadap jalannya cerita ini.
Tidak memerlukan ending cerita yang penuh kejutan atau ending cerita yang penuh "twist" sampai sampai orang bergumam "Oalaaaah gitu toooh". Karna Penonton sudah cukup dibuat tertawa, sedih, tertawa lagi, lalu terharu di sepanjang 104 menit pemutaran film dan sepanjang cerita ada saja hikmah yang bisa di ambil.
Dan yang saya suka dari Film CTS ini adalah ketika adegan percakapan dari satu scene ke scene lain. Percakapan percakapannya berisi alias tidak banyak ruang hampa seperti Film Indonesia pada umumnya yang lebih banyak diemnya, lalu merenung, atau sejenisnya.
Pst. saya juga suka soundtracknya!
Trailer :
Jujur waktu liat trailernya aja saya udah ngakak. Tapi sebelum melangkah masuk menuju studio saya bertanya tanya. Akankah saya ketawa ketawa di sepanjang pemutaran film? Atau yang lucu yaaa cuma bagian yang ada di trailer aja?
Ternyata saya ketawa sepanjang film. Gak krik krik sama sekali.
Film ini mampu meraih perhatian 2juta penonton Indonesia hanya dalam waktu 19 hari, jauh lebih tinggi daripada filmnya Ngenest tahun lalu yang hanya mampu menarik perhatian sekitar 700rb penonton.
Sukses terus untuk perfilman Indonesia! :D
Rating : 7/10.
BUKTI!
OKEEE INI GAK PENTING MAAP :D
Film komedi yang punya alur cerita dengan rapi ya, nggak cuma menjual adegan lucu aja. Tapi saya belum nonton ini.
ReplyDeleteHehehehe nah itu dia.. kalau film indonesia susah downloadnya gak tau mau download dimana haha.
Deletejadi mending nonton di bioskop.
Eh tapi kalau punya tv di rumah paling bentar lagi juga muncul di TV.
Aku kan anak kos, gak punya tv makanya nonton ini di bioskop aja :D
Aaaah, ini gak nonton filmnya. Duit dan waktunya gak pernah mendukung. Padahal udah lumayan percaya kalo film ini bakal bagus banget. :((
ReplyDeleteHhahaha tunggu muncul di TV rob
Deletefilm ini lagi top hits sekarang ini
ReplyDeleteHooh tembus 2jt penonton :D
DeleteKeren nih, para pemainnya banyak stand up juga. Ada Kaesang anak pak Jokowi juga. Tapi aku belum nonton. :(
ReplyDeleteIya tapi entah kenapa aku bahkan ga nyadar kaesang yang mana hahahaha
DeleteTernyata LDR pas ada film bagus terus nggak bisa nonton berdua itu gak enak ya, Da. :')
ReplyDeleteSekarang lagi ngalamin nih. Enaknya yang wakuncar. :(
Ehehe. Gue gak sempet nonton. :(
Hhahaha iya gaenak. Kalau udah LDR nontonnya drama korea lagi sabtu minggu maraton *curhat abis
DeleteAsiqueeeee. Nonton berdua~ Sama pacar~ Btw scene panas yang Laili harapkan itu scene yang seperti apa? Coba jelaskan. Hahahahaha.
ReplyDeleteOh iya, Chew Kin Wah ini yang main di My Stupid Boss kan? Aku mulai engeh pas review soal CTS ini merajalela. Banyak yang muji akting beliau sebagai ayah :') Trus untuk Gisselle, kayaknya dia emang cocok ya jadi enci-enci yang judes dan dingin juga sosialita, Li. Hehehehe.
Gimana ya ?
DeleteYang berantem2 gitu ?
Hahahhaa
panas yang ada di pikiranmu yang kayak gimana hayo chaa?
Wkwkwkwkw
duh ichaa ichaa suka ketawa aku kalo inget kamu mah
Hooh itu yang main di mystupid boss. Tp waktu di my stupid boss dia pemain pendukung doang sih jadi gak begitu keliatan aktingnya. pas disini.... hmmm.. bikin baper. Jadi kangen bapak dirumah.
Bener. gisel judes abis, diem aja judes haha. Padahal kalau di ig dia lumayan ramah senyum2 gitu
Hwaaa aku uda lama baca ini tapi baru sempet ninggalin jejak sekarang, dan dari sekian review film toko sebelah, aku ngehayatinnya en nangkep sebagian isi cerita cuma dari ulasanmu li
ReplyDeleteSrius adinia ga gitu total itu mainnya, sayang juga sik, kan sese titisannya disas ibarat kata klo soal adu akting actress tanah air...
Dan yeah keknya model tema chinese culture lagi merebak di industri film setelah booming filmnya ernest ya
Cieeeeee... aku jadi terharu mbak niiit.... ^^
Deletehahahhaa.
Iya emang ga total karna dia cuma pemain pendukung. Tapi ya tetep ada di cover lho dia, termasuk kelingkaran pemain yang berhubungan sama pemain utama *halah ribet banget mau ngomongnya.
Iya ernest jago ya ngebawa culturenya dia ^^