Pantai Batu Bengkung Malang

Yang paling saya suka dan tunggu tunggu ketika pulang ke Malang adalah main ke pantai. Secara Malang itu berada di bagian selatan kalau di peta jawa timur, jadi bagian Malang selatan ini memang punya banyak pesona pantai yang ga bakal bisa di kunjungi seluruhnya kalau cuma pulang kampung 4 hari, kayak saya kemarin. 

Setelah merayu ibu, saya akhirnya di bolehkan main ke pantai sama temen smp dan keputusan kami, kami jatuhkan ke Pantai Batu Bengkung.

Baca juga : Usaha merayu ibu biar di ijinin ke pantai di : Sehari Sama Ibu : Belajar Jadi Guru TK

Pemandangan dari atas tebing Pantai batu bengkung bagus juga lho, tapi harus hati hati naiknya.

Teman saya berangkat dari malang sekitar jam 7 pagi dan sampai rumah saya jam 8 pagi, Untuk sampai ke pantai batu bengkung ini hanya membutuhkan waktu 3 jam dari kota dan 2 jam dari rumah saya yang notabene sudah berada di wilayah kabupaten. Kita sampai di pantai Batu Bengkung jam 10 pagi dan cuacanya alhamdulillah cerah, ketika sampai disana matahari mulai menampakkan cahaya teriknya. 

Pasir yang ada di pantai seluas 10 Ha ini adalah pasir putih bersih namun di bibir pantai terlihat batu batu indah yang kalau di pijak terasa licin.

Banyak sekali tanda peringatan untuk tidak berenang di pantai ini, memang Pantai Batu bengkung besar sekali ombaknya karena berhadapan dengan samudera hindia jadi berbahaya untuk di gunakan sebagai spot berenang. Juga mungkin karena pantai ini berada di bagian kidul, yang konon katanya adalah rumah Nyi Roro Kidul. Hihi. *ini apa deh ya*

Boleh sih renang tapi kalau air matanya sudah surut, eh air lautnya deng.

Sebenernya sejak dari awal masuk kawasan Pantai Batu Bengkung ini saya sudah di bikin jatuh cinta sama tempat parkirnya, kok ada ya main ke pantai malah jatuh cinta sama tempat parkir ?

Padahal tempat parkir itu cuma sementara. Harusnya jangan jatuh cinta, jatuh cinta lah pada tempat tinggal. Karena disana aku akan tinggal bersamamu~

Eaaa

Tempat parkirnya lucu berbentuk gubuk kecil gitu, ya palingan cuma muat buat 7-10 motor lah ya yang didalem gubuk itu. Kalau gubuk itu sudah penuh bisa parkir di halaman depannya yang cukup luas.

Untuk biaya parkir Hanya bayar Rp. 5000 tapi kalau menginap Rp. 10.000

Karena di pantai ini panas dan kita pun ngga bisa renang, ya ngapain lagi kalau kita nggak foto foto kan ya ?

Untuk foto bisa naik ke tebing di Pantai Batu bengkung, seperti yang sudah saya katakan di caption gambar pertama di posting ini. Sebenernya udah ada peringatan "Danger Cliff, Don't Climb" Tapi sepertinya aman aman aja kok untuk di naiki asal engga pas Ramai. Kalau Ramai, mendingan Ngga usah Naik karena emang nggak ada pagar di sisi sisi tebingnya. Kalau jatuh ya wassalam langsung ke pantai yang dalam.

ini saya foto dari atas tebing, saking takutnya yaudah diem aja.

Satu pose banyak foto. Haha.

Lawdy - pavita - alex - saya

Pasukan yang siang itu main ke Pantai Batu Bengkung.

Kita duduk duduk disini karena ada pepohonan, jadi lumayan teduh. Kalau mau naik ke bukit paling atas bisa lho. Masih ada Jalannya ke atas, saya heran kalau ini tebing nggak boleh di naiki kenapa disana sudah ada fasilitas berupa Tali ya. Yang naik ke bukit tebing paling atas cuma cowo cowonya aja, saya sama pavita mah mending ngadem aja di bawah pepohonan. Sambil poto poto, sambil ngobrol ngobrol. Tau sendiri lah ya ciwi ciwi kalau udah lama ngga ketemu pasti ngobrol banyak dan heboh.

Pemandangan dari atas tebing Pantai Batu Bengkung.

Yang saya sayangkan dari tebing di pantai ini adalah, sampah.

Sayang sekali ada oknum oknum yang tidak bertanggung jawab membuang sampah sembarangan.

Kalau buang kenangan sih nggak papa, gak keliatan. Ini mah sampah, ngerusak pemandangan.

Yakan ?

Setelah cukup lama kita duduk duduk disini dan ngobrol ngalor ngidul yang lebih banyak nostalgianya, kita putuskan untuk turun dari tebing sekitar jam 1 siang lagi panas panasnya. Kita nostalgia sampe lupa waktu euy, kecuali sama lawdy, karena kita baru kenalan hari itu juga. Dia bukan temen smp sih, tapi asik asik aja kok orangnya.

Lagi turun tebing Pantai batu Bengkung.

Sebelum pulang, kami memutuskan untuk minum es Degan dulu. Ada beberapa saung di pinggiran pantai yang menyediakan Es degan, ataupun makanan dan minuman. Es degannya Murah!

Cuma 8K udah dapet se batok kelapa kaya gini :

Pas minum es degan ini, kita ngobrol sama warga setempat. Awalnya temen saya 'Alex' bilang kalau ibunya dulu tinggal di sekitar sini. Terus dia bilang kakeknya namanya siapa, eh mas mas nya pun kenal. Terus ngobrol ngobrol sampai akhirnya mas mas itu nanya

"Sudah ke Pantai Watu Lepek Belum?"

kami saling berpandangan dan akhirnya menjawab "Belum" secara serentak.

"Kalau ada yang ke Pantai sini tapi belum ke Pantai Watu Lepek, nanti ada yang kurang lho"

Kami saling berpandangan lagi sambil senyum elegan. Hahaa.

Akhirnya kita nggak jadi pulang dulu, kita mengikuti arahan sang mas mas yang semi bapak bapak tadi untuk naik ke lereng bukit di sebelah kiri pantai Patu Bengkung. Katanya di balik bukit itu, ada pantai yang lebih indah dari ini.

Travelling makes you speechless until you become a story Teller

Penisirin. Kita.

Lanjut cus.

Nanti akan aku posting di posting selanjutnya. Clue nya sih : Itu pantai bagus di malang tanpa perlu ke bali. Bagus banget sampe aku speechless.

Baca juga : Pantai indah tersembunyi di malang

Infonya pantai batu bengkung ini juga bisa di jadikan sebagai spot camping lho. Dan sunsetnya juga bagus banget, tapi waktu itu kita kesini nggak sampe sore hari karena cuacanya sudah mendung lalu turun gerimis romantis. Hihi.

Baca blog ini : Batu Bengkung – Pantai dengan Sunset Romantis

Alamat : Gajahrejo, Gedangan, Malang, Jawa Timur

57 Km dari Kota Malang

5km dari pantai Bajul mati dan Goa cina, searah dengan pantai sendang biru

Harga tiket per orang ONLY 5K

Maps :

Setelah kembali ke pantai batu bengkung dari pantai watu Lepek, saya terjebak hujan disini. Niatnya mau makan diluar pantai akhirnya makan di Pantai Batu Bengkung ini juga. Hujan hujan, ada serombongan pasukan yang rupanya mau camping mereka play musik "Payung Teduh" di sound bapak pemilik saung. cuma mie goreng, sama telur ceplok. Makan pas ujan ujan. Di pantai. Di iringi lagu payung teduh "Untuk perempuan yang sedang di pelukan" Kemudian saya ngantuk. Kalau kamu kayak gini, kamu merasa ngantuk apa romantis ? Hahahha